Rabu, 20 Februari 2008

Doa Untuk Ibunda

Ya Allah, rendahkanlah suaraku bagi mereka,
perindahlah ucapanku di depan mereka,
lunakkanlah watakku terhadap meraka dan
lembutkanlah hatiku untuk mereka.

Ya Allah,berilah mereka balasan yang sebaik-baiknya
atas didikan mereka padaku dan pahala yang besar
atas kesayangan yang mereka limpahkan padaku,
peliharalah mereka sebagaimana mereka memeliharaku.

Ya Allah, apa saja gangguan yang telah merasa rasakan,
atau kesusahan yang mereka derita karena aku,
atau hilangnya sesuatu hak mereka karena perbuatanku,
jadikanlah itu semua penyebab rontoknya dosa-dosa mereka,
meningginya kedudukan mereka dan bertambahnya pahala
kebaikan mereka dengan perkenan-Mu, Ya Allah
sebab hanya engkaulah yang berhak membalas
kejahatan dengan kebaikan berlipat ganda.

Ya Allah, bila magfirah-Mu telah mencapai mereka sebelumku,
izinkanlah mereka memberi syafa’at untukku.
Tetapi jika magfirah-Mu lebih dahulu mencapai diriku,
maka izinkanlah aku memberi syafa’at untuk mereka,
sehingga kami semua berkumpul bersama dengan santunan-Mu
di tempat kediaman yang dinaungi kemulian-Mu,
ampunan-Mu serta rahmat-Mu.

Senin, 18 Februari 2008

Nikmatnya Munajat

Di setiap keheningan malam, selalu ada perangkap yang membelenggu diri. Di setiap hembusan, selalu ada angin yang menusuk tulang-tulang manusia yang tertidur. Di saat itulah... Allah turun ke bumi. Ketika Allah turun ke bumi. Ia berkata bahwa Diri-Nya yang Pengampun berkenan memohonkan ampunan bagi siapapun yang meminta maghfirah-Nya. Di saat itu pula, Ia menegaskan bahwa Diri-Nya yang Pengasih berkenan memberikan apapun yang dipinta oleh diri kita.
Dia-lah Allah Yang tak pernah tidur dan mengantuk..
Dia-lah Allah Yang senang melihat hamba-hamba-Nya menegadahkan kedua tangannya untuk mengemis..
Dia-lah Allah Yang tidak akan pernah bosan untuk memberi, membantu, dan menolong hamba-hamba yang Ia cintai..Malam itu, seluruh makhluk berhenti dari kesibukannya. Lembutnya nafas manusia begitu terdengar seakan ia asyik dengan mimpinya. Detakkan jam dinding terdengar keras seakan waktu tak pernah henti..Malam itu, Rasul mengingatkan diri kita untuk bangun.. Ayo bangun! Nikmatilah malam itu dengan munajat! Ya, munajat untuk memohon ampun dan mengharap kebaikan di dunia dan akhirat. Ya, munajat untuk bermesraan dengan Dzat Yang paling pantas dicintai dari segalanya..
Indah dan betapa romatisnya, ketika kita terbangun dan tersadar bahwa kita butuh Diri-Nya.. Saat itulah, air mata penyesalan begitu murni.. rintihan dosa begitu lirih.. tangisan jiwa begitu desah.. dan harapan doa begitu indah..Saat itulah, kita merasa bahwa Ia begitu dekat.. Ya, teramat dekat.. Rabbi, kami ini selalu melupakan-Mu di kala susahRabbi, kami ini selalu acuh pada-Mu di kala gembiraTapi.. Kau tidak pernah melupakan kami.. kapanpun dan dimanapunRabbi, jangan pernah Kau tinggalkan kami bergelimang dalam dosa
Rabbi, jangan pernah Kau tinggalkan kami tenggalam dalam lumpur nistaYa Allah, tetapkanlah hati kami berada pada jalan-Mu.... selalu..

Sahabat SejaTi

Sahabat Sejati
Ketika kita letih

sedih berperih
air mata berbuih

sulit mencari teman yang bisa diajak bicara
kecuali sahabat sejati
yang mendengar dengan empati
meringankan beban membasuh hati

beruntung sekali saya punya sahabat
yang sudah teruji
dalam hitungan
tahun yang panjang

kami sering bertengkar
membahas ide yang tak seirama
mengkritik satu sama lainmebantu ketika dibutuhkan
memberi saat tak diminta

kadang kita saling "jahil"
dalam batas yang konstruktifs
elalu berakhir positifuntuk selalu menguatkan
agar tetap surfive
di lingkup kehidupan
masing-masing

selamat berjuang sahabat
moga keistiqomahan
selalu mengiringi langkah kaki kita

Minggu, 17 Februari 2008

sahabat...

Tak ada yang lebih indah dari menyambung silaturrahmi bersama saudara-saudari ku,,yang ketika kita mengingat mereka,,.. maka ingat pula kita pada Sang Pemilik Kehidupan...

Selagi masih ada usia, aku ingin ikut mewarnai hidup mereka, walau hanya berupa pertemuan sesaat tuk mengucap salam, bertegur sapa dan menyunggingkan senyum pada mereka. Karena ku tahu, kini ku hanya sanggup mengenang canda tawa suka duka dan perjuangan kita dahulu..”


Masih tersisa dalam ingatan, masa-masa SMA yang pernah kujalani. Indah, begitu indah. Seindah skenario yang Ia buat. Mereka, teman berjiwa saudara. Tercipta tuk mewarnai kisah hidup bersama. Melalui merekalah, Allah ajariku banyak hal…


Ya, masih tersisa dalam ingatan, kala tawa canda menghiasi hari, seakan tak ada yang sanggup kuminta lagi, karena semua ini telah cukup bagiku. Kala hati yang teriris, terhibur oleh kepedulian mereka padaku, tak ada yang sanggup ku minta lagi, karena semua itupun telah cukup untuk aku merasa bahagia.


Masih, masih ada.. kebersamaan itu, tersimpan rapi dalam ingatan. Jiwa-jiwa itu, yang Kau satukan kami dalam luapan cintakasihMu, tertata rapi dalam segmen-segmen hatiku. Semua ini telah cukup Rabb, ..

Kini, Semua terbukti, apa yang dahulu terasa akan menjadi masa lalu pada akhirnya. Sungguh Rabb.. Jika kusadar lebih dulu bahwa kebersamaan itu akan menjadi masa lalu pada akhirnya, maka ku ingin lebih lama ada bersama mereka.


Himpun kami Rabb, walau terpisah jarak, waktu dan perlu.. Satukan kami Rabb, walau tawa tak serenyah dahulu, walau kesempatan tak seluang dahulu.. Kuminta itu, untuk menggenapkan kebahagiaanku Kuharapkan itu, tuk menyempurnakan keindahan skenarioMu..

Amin..


Kamis, 14 Februari 2008

Sapa my Fren...

assalamu'alaikum...
hai fren... pa kabar??
moga sehat selalu yach..