Selasa, 31 Januari 2017

Hari ke-7 di Tantangan 10 Hari Kuliah Bunda Sayang

Dalam kehamilan ke-2 yang sudah memasuki 40w2d, segala upaya dilakukan agar bisa berjalan lancar dan adek segera launching. Sampai-sampai kembar pun ikut2an sounding ke adiknya supaya cepat keluar.
Mas Athaya: Adek, cepatlah adek keluar biar bisa main sama mamas.. (sambil peluk2 perut umminya)
Abang Azizan: biar bisa abang bacakan buku pake epen dek, seru lhoo (ikut menimpali, sementara umminya tersenyum saja)

Mas athaya: Ummi, emangnya kek mana adeknya keluar dari perut ummi?
Ummi: makjleb... pertanyaan mu nakk (berguman dalam hati) , Hhmm kira2 menurut kembar gimana cara adek bayi kita bisa lahir?
Abang azizan: iyaa mas, nanti ummi dibawa ke rumah sakit, diinfus dan disuntik ama ibuk dokter dan keluarlah adek bayinya. Kek yang dibuku kita itu, klo sudah 9 bulan adek bayi akan lahir.
Mas Athaya: iya ya dek.. yokk kita tengok di buku (bergegas menghampiri rak buku untuk mengambil buku ensiklopedi nya)

Saya menarik nafas lega, bagaimana tidak saya bingung akan menjelaskan hal begitu kepada bocah 3.5 th ini. Ternyata pemahaman mereka masih simple sementara saya sudah membayangkan jauh. Yaaa ketika cara pandang belumlah sama akan menyulitkan kita sendiri untuk menghadapi pertanyaan2 kritis anak. Dan sangatlah perlu ketika sebuah pertanyaan serasa menjebak dan kesulitan menjawabnya, saya mencoba menganalisa sejauh mana mereka memahami pertanyaan itu dengan balik bertanya kepada mereka.

#hari7
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip
#FitriYani_IIPPekanbaru

Senin, 30 Januari 2017

Hari ke-6 di Tantangan 10 Hari Kuliah Bunda Sayang IIP

1 Februari 2017 (Tantangan hari ke-6)
Dalam berkomunikasi dengan pasangan ada banyak hal yang harus diingat. 4,5 tahun menikah dengannya membuat saya semakin mengerti akan tipe lelaki yang saya sebut suami. Kapan saatnya saya harus berbicara tentang sebuah masalah, kapan waktunya saya bertanya kabar dan kapan kami merumuskan the next project rumah tangga kami. FoE dan FoR saya dan dia sudah terbentuk menjadi FoE dan FoR kami. Sikap saling mengerti lah yang mendasari itu semua, bahwa kami emang terbentuk dari karakter 2 keluarga yang berbeda dan kami tidak pernah memaksakan keinginan kami sendiri tanpa mempertimbangkan keinginan yang lainnya.
Seperti di tantangan hari ke-3 kemarin saya bercerita tentang loby untuk membeli buku paket untuk anak2 di rumah. Alhamdulillah paksu sih setuju aja, tp justru di hari closing date pembelian itu saya berpikir ulang tentang sebuah prioritas. dan kami kembali berpikir ulang tentang rencana tersebut. Bukan karena tidak matang tp ada beberapa pertimbangan yang harus diambil jelang kelahiran anak ke3 kami. Finally, pembelian buku itu dipending hingga beberapa bulan kedepan.
Kecewa? tentu tidak, kami insyallah percaya bahwa setiap keputusan yang kami ambil adalah yang terbaik.

#hari6
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip
#FitriYani_IIPPekanbaru