Sabtu, 14 Desember 2019

Si Tunggal itu Bernama Azzam

Judulnya agak gimana gitu yahh.. :D Tapi entah kenapa ingin menulis banyak tentang anak ketiga kami ini. Hamil yang memang di rencanakan dan melewati masa-masa yang super heboh. Dimana saat itu kembar athaya azizan masih berusia kurang 3 tahun. Melewati masa2 trimester satu yang mabuk parah dan masuk trimster 3 dengan batuk yang berkepanjangan. Konon kata dokter yaaa bawaan hamil ntar juga habis lahiran hilang sendiri katanya.Aku mah manut aja, di nikmati.. Tapi ternyata batuk ini yang membuat aku menangis karena pasca SC dia tak langsung hilang. Gimana ga nangis, lha gerak belum bisa nahan batuk, sekalinya batuk perut serasa ditarik-tarik... huaaahhh mengingatnya aku dah linu duluan...

Kala akan melahirkan, athaya dan azizan di titipkan dengan mbahnya. Alhamdulillah walau ga pernah pisah ga banyak drama kala itu. Karena beberapa bulan sebelum lahiran aku dah sounding mereka bahwa ketika ummi mau melahirkan adeknya, mereka harus tinggal bareng mbah dulu. Pasca sectio juga abinya menjemput athaya dan azizan untuk ke rumah sakit walau sebentar. kalau ini mah karena permintaan emaknya ini yang drama kesepian di rumah sakit.. Alesan banget kan yahh padahal karena ga biasa pisah ma anak-anaknya aja :)


Bayi munggil ini hadir menambah lengkap kebahagian kami. Kami pun memberinya nama Fairel Atharizz El Azzam. 
  • Fairel : berasal dari bahasa irlandia yang artinya manusia yang berani
  • Atharizz : dalam bahasa arab artinya bersih
  • Azzam : dalam bahasa arab artinya tabah dan tekun 
akhirnya bayi ini kami panggil dengan sebutan adek azzam. Hari berganti hari dia tumbuh menjadi anak yang periang dan suka tertawa.

Kini usianya 2 tahun 10 bulan. Setiap anak itu unik dan azzam sering kali membuat kejutan yang membuat emaknya meleleh air mata. Menjadi anak yang penyayang dan sangat peka dengan keadaan orang disekitarnya. Bijak dan ramah sehingga dia dengan mudah bergaul walau dengan orang yang jauh usia darinya. Bahkan kadang bisa dibilang sok kenal dan ini yang membuat aku rada worry kalau melepasnya bermain di luar. Dia gampang berbicara dengan orang yang ga dia kenal sebelumnya. Bisa dibilang dia cikal bakal humas di rumah kami. Secara abi, athaya dan azizan irit ngomong. Lebih memilih diam kalau tidak ditanya. 

Kala aku sakit, azzam lebih sigap mejagaku bahkan menyediakan air minum atau bahkan dimintai tolong untuk ambil obat. Yaa begitulah azzam. Jika awal-awal dulu dia sering dipanggil adek bayi oleh kami bahkan oleh tetangga disini, kini dia ga mau lagi. dia merasa udah jadi anak kecil bukan anak bayi lagi.. Dia tau betul adek bayinya kini sudah ada di perut ku, itulah alasan dia ga mau dipanggil adek bayi lagi.. Oke deh, dah sore bersok kita lanjut lagi bicara tentang azzam yah, aku mau mandiin dia dulu dah mau maghrib nih.. Aku bisa nulis nih karena anak-anak lagi di bawa abinya dan adek azzam ada nih disampingku nemenin emaknya nulis.. hehehe..  :D


Tidak ada komentar:

Posting Komentar