Senin, 18 Februari 2008

Nikmatnya Munajat

Di setiap keheningan malam, selalu ada perangkap yang membelenggu diri. Di setiap hembusan, selalu ada angin yang menusuk tulang-tulang manusia yang tertidur. Di saat itulah... Allah turun ke bumi. Ketika Allah turun ke bumi. Ia berkata bahwa Diri-Nya yang Pengampun berkenan memohonkan ampunan bagi siapapun yang meminta maghfirah-Nya. Di saat itu pula, Ia menegaskan bahwa Diri-Nya yang Pengasih berkenan memberikan apapun yang dipinta oleh diri kita.
Dia-lah Allah Yang tak pernah tidur dan mengantuk..
Dia-lah Allah Yang senang melihat hamba-hamba-Nya menegadahkan kedua tangannya untuk mengemis..
Dia-lah Allah Yang tidak akan pernah bosan untuk memberi, membantu, dan menolong hamba-hamba yang Ia cintai..Malam itu, seluruh makhluk berhenti dari kesibukannya. Lembutnya nafas manusia begitu terdengar seakan ia asyik dengan mimpinya. Detakkan jam dinding terdengar keras seakan waktu tak pernah henti..Malam itu, Rasul mengingatkan diri kita untuk bangun.. Ayo bangun! Nikmatilah malam itu dengan munajat! Ya, munajat untuk memohon ampun dan mengharap kebaikan di dunia dan akhirat. Ya, munajat untuk bermesraan dengan Dzat Yang paling pantas dicintai dari segalanya..
Indah dan betapa romatisnya, ketika kita terbangun dan tersadar bahwa kita butuh Diri-Nya.. Saat itulah, air mata penyesalan begitu murni.. rintihan dosa begitu lirih.. tangisan jiwa begitu desah.. dan harapan doa begitu indah..Saat itulah, kita merasa bahwa Ia begitu dekat.. Ya, teramat dekat.. Rabbi, kami ini selalu melupakan-Mu di kala susahRabbi, kami ini selalu acuh pada-Mu di kala gembiraTapi.. Kau tidak pernah melupakan kami.. kapanpun dan dimanapunRabbi, jangan pernah Kau tinggalkan kami bergelimang dalam dosa
Rabbi, jangan pernah Kau tinggalkan kami tenggalam dalam lumpur nistaYa Allah, tetapkanlah hati kami berada pada jalan-Mu.... selalu..