Minggu, 18 Oktober 2020

Mengapa, Apa dan Bagaimana (Sesi 2)

Hal yang perlu selalu kita ingat bahwa fungsi pendidikan adalah untuk membangun karakter manusia. Karakter anak jauh lebih penting dibanding pengetahuan dan keterampilan yang kita latihkan. Semua orang bisa tau lebih banyak hal tapi belum tentu bisa hidup mulia di akhirat kelak. Fokuslah pada tujuan pendidikan ini. Hal yang paling sering membuat kita gagal dengan tujuan kita adalah kita terjebak dengan sistem yang kita buat dan tidak fleksible. Sehingga anak pun tersingkir dari 'jalan mencapai tujuan' karena tidak menghargai kepribadian mereka. Pendidik harus tau otoritasnya dan respek pada kepribadian anak dengan cara rajin observasi dan evaluasi. 

Living Book, Narration, Single Reading
Syarat living book:
1. Memiliki ide yang menginspirasi/ menggugah anak untuk memikirkan, merasakan dan melakukan sesuatu yang baik, dimana ide tersebut tidak disampaikan to the point dalam cerita
2. Ditulis secara deskriptif sehingga anak mampu larut kedalam emosi dan mampu mengimajinasikan isi bacaannya dengan bernarasi
3. menggunakan bahasa sastrawi yang indah\
4. Ditulis oleh orang yang ahli dan memiliki pasion dibidang itu.

Narasi
Menceritakan ulang dengan kata-kata sendiri. Dimana terdapat proses berpikir dan perlu dilatih. Dengan narasi kita sedang melatih kemampuan berpikir dan fokus anak. Dalam narasi tidak pernting seberapa banyak informasi yang didapat melainkan perkembangan karakternya (tingkat fokus, menautkan pengetahuan dll).

Sebagai bahan evaluasi bisa dibuat tabel narasi.

Single Reading
tujuannya tidak mengizinkan pikiran anak melayang saat sesi membaca atau mendengar. Melatih fokus dan menghindarkan anak untuk lalai dengan tujuannya.

Pengetahuan Tentang Tuhan
1. Studi Kitab Suci
Menurut imam ibnu atailah, tindakan seperti tubuh dan ruh yang membuat tubuh hidup yang berakhir dengan ketulusan yang dilakukan. Sesuatu yang dilakukan tanpa tujuan yang jelas tidak akan ada spirit  di dalamnya.

Studi kitab suci bertujuan untuk mempelajari petunjuk Allah dengan mencari kebenaran atas semua hal baik yang kasat mata maupun yang ghaib. 
Dalam kurikulum AO, studi kitab suci dilakukan setiap hari. Bahan referensi bebas dan Cara tetap ada unsur atmosfer dari orang tua, disiplin dan life.

Satu-satunya yang menghalangi anak dari mengenal Tuhannya karena kita menganggap anak terlalu kecil untuk membahas tafsir. 
Studi Kitab suci dilakukan secara bertahap:
Tahap 1 melatih fokus
Tahap 2 Melatih adab
Tahap 3 Melatih sikap mengembalikan segala sesuatu kepada Allah
Tahap 4 Melatih ingatan

2. Kisah Religius
tujuan mengetarkan jiwa, melembutkan hati, memperolh teladan dan mempelajari sebab akibat

3. Studi Penunjang Agama
mencari petunjuk tambahan dari nabi Muhammad (hadist), sahabat, dan ulama (ijtima')

Referensi: Hadist arbain,  riyadushalihin, Hadist bukhari dan muslim, fiqh imam syafii, bahasa arab dan sejarah islam.


Pengetahuan Tentang Manusia
1. Sejarah
Tujuan: 
- Terbentuk kemampuan memilah tanpa pilih kasih yang akan dia pakai untuk menilai bangsa-bangsa dan dia gunakan untuk mengatur dirinya sendiri sebagai bagian dari bangsa.
- Bisa menganalisis, menilai dan membentuk opini (bersikap objektif dan tidak tergesa-gesa mengenalisir)
- Membangun relasi dengan tokoh terbaik setiap zaman. 

untuk usia 8-9 tahun sudah bisa mengisi book of centuryesnya (buku timeline terdiri dari tanggal/tahun). Menulis peristiwa pada waktu yang sesuai. dan juga sudah bisa melihat lokasi peristiwa dalam peta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar