Selasa, 20 Desember 2016

Matrikulasi IIP Materi dan NHW #9

*BUNDA SEBAGAI AGEN PERUBAHAN*

Perempuan khususnya seorang ibu adalah instrumen utama yang sangat berperan sebagai agen perubahan. Dari sisi individu untuk menjadi agen perubahan adalah hak semua orang tidak berbatas gender. Karena semua memiliki potensi dasar yang sama berupa akal, naluri dan kebutuhan fisik. Sedangkan dalam konteks masyarakat, keberadaan ibu merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan keluarga, dimana keduanya memiliki porsi prioritas yang sama.

Keberadaan Ibu di masyarakat akan meningkatkan kualitas pendidikan keluarga di rumah, demikian juga pendidikan keluarga di rumah akan memberikan imbas positif pada peningkatan kualitas masyarakat.

Maka berkali-kali di Ibu Profesional kita selalu mengatakan betapa pentingnya mendidik seorang perempuan itu. Karena

*“mendidik 1 perempuan sama dengan mendidik 1 generasi”*

Maka apabila ada 1 ibu membuat perubahan maka akan terbentuk perubahan 1 generasi yaitu generasi anak-anak kita. Luar biasa kan impactnya.

Darimanakah mulainya?

Kembali lagi, kita harus memulai perubahan di ranah aktivitas yang mungkin menjadi

*“MISI SPESIFIK HIDUP KITA”*

Kita harus paham *JALAN HIDUP* kita ada dimana. Setelah itu baru menggunakan berbagai *CARA MENUJU SUKSES*.

Setelah menemukan jalan hidup, segera lihat lingkaran 1 anda, yaitu keluarga. Perubahan-perubahan apa saja yang bisa kita lakukan untuk membuat keluarga kita menjadi *CHANGEMAKER FAMILY*.

Mulailah dengan perubahan-perubahan kecil yang selalu konsisten dijalankan. Hal ini untuk melatih keistiqomahan kita terhadap sebuah perubahan.

Maka gunakan pola _kaizen_( Kai = perubahan , Zen = baik) Kaizen adalah suatu filosofi dari Jepang yang memfokuskan diri pada pengembangan dan penyempurnaan secara terus menerus dan berkesinambungan.


Setelah terjadi perubahan-perubahan di keluarga kita, mulailah masuk lingkaran 2 yaitu masyarakat /komunitas sekitar kita. Lihatlah sekeliling kita, pasti ada misi spesifik Allah menempatkan kita di RT ini, di Kecamatan ini, di kota ini atau di negara ini. Lihatlah kemampuan anda, mampu di level mana. Maka jalankan perubahan-perubahan tersebut, dari hal  kecil yang kita bisa.


*START FROM THE EMPHATY*

Inilah kuncinya.

_Mulailah perubahan di masyarakat dengan membesarkan skala perubahan yang sudah kita lakukan di keluarga_.

Sehingga aktivitas kita di masyarakat tidak akan bertabrakan dengan kepentingan keluarga. Bahkan akan saling mendukung dan melengkapi.

_Setelah EMPHATY maka tambahkan PASSION  , hal ini akan membuat kita menemukan banyak sekali SOLUSI di masayarakat_


KELUARGA tetap no 1, ketika bunda aktif di masyarakat dan suami protes , maka itu warning lampu kuning untuk aktivitas kita, berarti ada yang tidak seimbang. Apabila anak yang sudah protes, maka itu warning keras, LAMPU MERAH. Artinya anda harus menata ulang tujuan utama kita aktif di masyarkat.

Inilah indikator bunda shalehah, yaitu _bunda yang keberadaannya bermanfaat bagi dirinya, keluarganya dan lingkungan sekitarnya_.


Sehingga sebagai makhluk ciptaan Allah, kita bisa berkontribusi kebermanfaatan peran kita di dunia ini dengan “Rasa TENTRAM”.

Salam


/Tim Matrikulasi IIP/

Sumber Bacaan :

_Masaaki Ima, Kaizen Method, Jakarta , 2012_

_Ashoka Foundation, Be a Changemaker: Start from the Emphaty,  2010_

_Materi-materi hasil diskusi keluarga bersama Bapak Dodik Mariyanto, Padepokan Margosari,  2016_





Nice HomeWork #9


BUNDA sebagai AGEN PERUBAHAN


Bunda, kalau sudah menemukan passion (ketertarikan minat ) ada di ranah mana, mulailah lihat isu sosial di sekitar anda, maka belajar untuk membuat solusi terbaik di keluarga dan masyarakat.


Rumus yang kita pakai :


PASSION + EMPHATY = SOCIAL VENTURE


Social venture adalah suatu usaha yang didirikan oleh seorang social enterpreneur baik secara individu maupun organisasi yang bertujuan untuk memberikan solusi sistemik untuk mencapai tujuan sosial yang berkelanjutan.


Sedangkan social enterpreneur adalah orang yg menyelesaikan isu sosial di sekitarnya menggunakan kemampuan enterpreneur.


Sehingga bunda bisa membuat perubahan di masyarakat diawali dari rasa emphaty, membuat sebuah usaha yang berkelanjutan diawali dengan menemukan passion dan menjadi orang yang merdeka menentukan nasib hidupnya sendiri.


Hal ini akan membuat kita bisa menyelesaikan permasalahan sosial di sekitar kita dengan kemampuan enterpreneur yang kita miliki. Sehingga untuk melakukan perubahan tidak perlu menunggu dana dari luar, tapi cukup tekad kuat dari dalam.


Mulailah dari yg sederhana,  lihat diri kita, apa permasalahan yg kita hadapi selama ini, apabila kita bisa menyelesaikan permasalahan kita, dan membagikan sebuah solusi, bisa jadi ini menjawab permasalahan yg dihadapi oleh orang lain. Karena mungkin banyak di luar sana yg memiliki permasalahan yg sama dengan kita.


Setelah selesai dengan permasalahan kita sendiri, baru keluar melihat isu sosial yg ada di sekitar kita.


Bagaimana caranya? Isilah bagan-bagan di bawah ini:




Selamat menjadi agen perubahan


Karena


Everyone is a Changemaker


( Setiap orang adalah agen perubahan)


Sampai jumpa di perkuliahan Ibu Profesional selanjutnya untuk bisa lebih memahami secara detil matrikulasi IIP ini.


Salam,

/Tim Fasilitator IIP/



________________________________________________________________
Menulis NHW 9 ini sebenarnya masih hal berat untuk saya mengamati isu sosial yang ada dimasyarakat sekitar saya. Hal ini dikarenakan saya masih full time dirumah dan hanya keluar saat ada kajian or kegiatan saja. Ditambah juga sekarang lagi hamil 8 bulan dan juga mengurus kembar, otomatis fisik ga memungkinkan juga untuk rutin keluar rumah.

Tapi hal itu insyallah tidak akan mematikan semangat saya untuk tetap bisa memberi manfaat untuk orang2 terdekat, jadilah NHW kali ini pengamatan saya lebih ke kerabat dekat dan keluarga. Setidaknya saya harus berbuat sehingga akan membawa perubahan untuk orang2 yang saya sayangi,

Empati + Passion = Social Venture

Minat, Hobi
Ketertarikan
Skill, Hard, Soft
Isu Sosial
Masyarakat
Ide Sosial
-          Belajar ilmu parenting
-          Membaca

-          Educator
-          Motivator
-          Suka berbagi ilmu
-          Pendengar yang baik
-          Kurangnya kesadaran para ibu bahwa tugas ibu bukan hanya sebagai ibu tp juga sebagai pendidik untuk anak2nya dan rumah adalah madrasah pertama untuk mereka

-          Para ibu
-          Calon ibu

-          Sharing di komunitas ibu2 dan keluarga
-          Kajian untuk para muslimah
-          Pendidikan wanita muslimah tugas dan tanggung jawab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar